“Berapa kolesterolmu” tanyaku pada seorang kolega yang sebelumnya mengeluh lehernya pegal atau kemeng dalam bahasa jawanya atau kaku dalam bahasa umumnya.
“Alhamdulillah, kolesterolku diatas 200” jawabnya
“Trus dikasih obat apa sama dokter” tanyaku lebih lanjut
“Obat penurun kolesterol” jawabnya
Itu secuil percakapanku dengan kolega kerjaku pada saat kami rapat dihari libur “kecepit” nasional minggu lalu.
Apa sich kolesterol itu
Perlu kita pahami bahwa kolesterol dan lemak merupakan substansi yang berbeda. Satu makanan bisa tinggi lemak, tetapi bebas kolesterol, misalnya minyak zaitun. Makanan lain bisa rendah lemak tetapi tinggi kolesterol, seperti ginjal.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak juga merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Kolesterol sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh dan pembentukan hormon-hormon steroid. Sebagaimana yang diungkapkan Prof. DR. Made Astawan, MS, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB, meskipun dianggap berbahaya, kolesterol tetap dibutuhkan tubuh. Manusia rata-rata membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi fisiologis lain. Dari jumlah tersebut 25-40 persen atau sekitar 200-300 mg secara normal berasal dari makanan, selebihnya disintesis oleh tubuh.
Namun, apabila kolesterol dalam tubuh berlebihan, maka akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Bagi Anda yang berusia lebih dari 20 tahun, National Cholesterol Education Program merekomendasikan beberapa hal:
• Total kolesterol kurang dari 200 mg/dL
• Kadar kolesterol HDL lebih dari 40 mg/dL
• Kadar kolesterol LDL kurang dari 100 mg/dL
• Kadar trigliserida kurang dari 150 mg/dL.
Setiap peningkatan 10 mg / dl LDL-C menaikkan 10 % resiko penyakit jantung koroner, sementara peningkatan 5 mg / dl HDL-C sebaliknya menurunkan 10 % resiko. Maka kita harus melihat komposisi kolesterol itu sendiri, tidak sekedar total kolsterol serta berapa besaran rasio kolesterol total dengan HDL dan rasio LDL dengan HDL.
Kita meski waspada, walaupun total kolestreol rendah tetapi HDL juga rendah, seperti yang dimiliki kolegaku tersebut, tetapi kalau dihitung rasionya, memang rasio total kolesterol terhadap HDL ketemu 6,33 (idealnya dibawah 5), katakan LDLnya 120, maka rasio LDL terhadap HDL ketemu 4,44 (idealnya dibawah 3).
Apabila kolesterol total normal, (kurang dari 200 mg/dL), kolesterol LDL yang tinggi (diatas 100) atau HDL yang rendah (dibawah 40) justru akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui seluruh angka-angka kolesterol, penting untuk meningkatkan HDL, menurunkan trigliserida dan tentu saja menurunkan LDL.
Kulit manggis
Kulit manggis semakin tenar dan semakin marak jadi bahan perbincangan yang akhirnya meningkatkan pemanfaatan kulit manggis, aku tertarik untuk mencari info lebih jauh tentang kulit manggis ini untuk menurunkan kolesterol….dan setelah bertanya pada mbah google, ternyata ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa kulit manggis bisa menurunkan kolesterol. Bagaimana caranya?
Manggis adalah buah yang banyak mengandung senyawa Xanthone ada yang menulis sebagai santon, lebih dari antioksidan dalam menangkal radikal bebas.
Peneliti buah manggis Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Indah Yuliasih, Kamis (2/2/12) mengatakan berdasarkan penelitian, kulit buah manggis yang dioleh menjadi jus berkhasiat untuk menghambat proses penuaan, antikanker, melancarkan peredaran darah hingga menurunkan kolesterol.
Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh seorang peneliti bernama Dachriyanus dari Jurusan Farmasi Universitas Andalas, Padang, menunjukkan bahwa ekstrak kulit Manggis mampu menurunkan kadar kolesterol. Mengapa bisa terjadi?
Hal itu ternyata disebabkan oleh derivasi xanthone yang terkandung dalam kulit buah Manggis, alfa-mangostin, meningkatkan aktifitas enzim lipoprotein lipase untuk menghidrolisis LDL menjadi asam lemak dan gliserol. Implikasinya, kadar low density lipoprotein menurun dan sebaliknya HDL atau kolesterol baik meningkat.
Trio mangostin yang merupakan antioksidan super, sangat berperan dalam menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh kita.
Bagaimana cara mengkonsumsi kulit manggis
Kulit manggis dapat dikonsumsi dalam beberapa cara seperti:
Semoga bermanfaat
Purwatiwidiastuti's Blog 
salam kenal bu…saya membaca artikel ibu ttg juice kulit manggis yang memang setelah dilakukan penelitian mempunyai banyak manfaat…setelah baca majalah trubus ada teman yg nawarin juice xamthone kulit manggis produk MLM yg ternyata ok…karena untuk membuat sendiri untuk saya saat ini msh agk repot,yang akhirnya membuat saya untuk menjadi member supaya dapat harga yg lbh murah sedikit he…he….ibu sdh pernah mendengar produk ini…menurut ibu bgman dgn produk ini ? thanks..
Shere Jerry,
temanku juga pake, hasilnya bagus koq, tapi kemudian berhenti karena mahal katanya.
Kalau dari awal saya memang ga pernah beli, alasannya karena bikin sendiri lebih murah.
tapi kalau tak punya waktu alias repot ya beli produk jadi baik bentuk jus, teh maupun kapsul menurut saya ga masalah
salam sehat
kalau dibuat kapsul, brp mg atau gram per kapsul bu?
sekali minum berapa kapsul?
araisaifiadzkahfi,
ukuran kapsul ada yg besar ada yang kecil, sehingga kita bisa menyesuaikan gram yang akan diisikan
sekali minum cukup satu kapsul saja
bisa minum 1-3x sehari tergantung tujuannya
salam sehat
kulit buah manggis pada bahagian kulitnya ada mengandung senyawa yang berbahaya bagi tubuh kita mungkinkah kita mengkonsumsi kulit manggis secara manual?
pak abeng aan,
apa ya kandungan yang berbahaya itu? setahunya dan sejauh pengalaman saya sich bisa dikonsumsi dan alhamdulillah saya sehat karenanya
salam sehat