Faktor risiko kanker payudara

anggun“Apa yang dirasakan bu” tanya pengobat wanita

“Nyeri tapi kayak masuk angin” jawab sang ibu yang merasa sakit

“Mana bu yang sakit” tanya lebih lanjut sang pengobat

“Sebelah sini teh, sudah saya kerokin” jawab si ibu sambil menunjukkan letak sakitnya

Itu cuplikan percakapan yang ditanyangkan di stasiun televisi swasta tadi pagi tentang kesehatan yang dipandu oleh seorang presenter cantik.

Sang pengobat mengatakan bahwa itu bukan masuk angin, tetapi si ibu kena kanker payudara yang salah satu rasa sakit yang dirasakan adalah nyeri di bagian payudara, dada dan bisa menyebar ke lengan serta punggung.

Kubayangkan wajah si ibu waktu pertama kali diberi tahu hasil pemeriksaan sang pengobat bahwa ibu terkena kanker payudara yang dideritanya pasti merasa kaget karena dia menduga hanya masuk angin biasa.

Itu sudah jamak dan umum, orang merasakan masuk angin dan dikeroki (bagi yang terbiasa) kemudian rasa nyeri akan hilang, namun bisa juga seperti yang dialami ibu paruhbaya yang tadi ditayangkan di televisi, merasa masuk angin ternyata kena kanker payudara. Symptoms kanker payudara memang beragam yoga

Memang sebaiknya kita memahami faktor risiko terhadap kanker payudara. Secara awam dikenal beberapa faktor risiko yang berpengaruh adalah :

  1. Usia –  Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
  2. Pernah menderita kanker payudara –  Setelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
  3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara – Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.
  4. Faktor genetik dan hormonal- Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
  5. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
  6. Pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen.
  7. Obesitas pasca menopause.
  8. Pemakaian alkohol.
  9. Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
  10. Bahan kimia – Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
  11. DES (dietilstilbestrol).
  12. Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko tinggi menderita kanker payudara.
  13. Penyinaran

menu komplitMari kita jaga mahkota wanita kita. Semoga bermanfaat.