Sindrom darah kental? Apaan tuch……

bias ungu“Ina lillahi wa inalillahi roji’un” itu yang bisa kuucapkan saat malam itu kuterima sms dari salah satu kolega yang mengabarkan telah berpulangnya istri salah kolegaku. Hatiku sangat terkejut, langsung berkelebatan banyak pertanyaan dikepalaku sehubungan dengan berita itu. Bagaimana mungkin? Dia khan bidan? Darahnya kental? Kena jantung selagi masih muda? Apa tidak ada tindakan pencegahan sebelumnya? Bagaimana dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil? Dan masih banyak pertanyaan lain beredar dikepalaku.


Ditengah bekecamuknya beragam pertanyaan di kepalaku, tanganku tetap bergerak untuk menyebarkan berita duka itu meski jam sudah menunjukkan angka 12. Bahkan beberapa kolegaku langsung meluncur ke rumah sakit dan juga ke rumah duka, sekedar untuk bisa menemani, memberi dukungan moril, karena urusan teknis pasti sudah ditangani rumah sakit dan tetangga-tetangganya.
Seperti biasa, saat aku dihadapkan bertubi-tubi pertanyaan dikepala, maka mbah google menjadi tujuan, begitu pula tumpukan buku, majalah dan tabloid kubuka.

Menurut Dr. Aru W Sudoyo, SpPD, Phd, FACP, konsultan hematologi-onkologi, RSCM, mengatakan bahwa sindrom darah kental masih tergolong penyakit baru, belum terlalu popular, bahkan dikalangan medis sekalipun. Diluar negeri, sindrom darah kental dipopulerkan pertama kali oleh Dr. RV Graham Hughes, ahli reumatologi dari RS Thomas London, Inggris pada tahun 1983. Pada saat itu, dia menemukan bahwa kelumpuhan syaraf tulang belakang yang mendadak (neuropati Jamaika) ternyata disebabkan oleh adanya antibody antifosfolipid.

Katanya, dalam keadaan normal, antibody merupakan kumpulan protein dalam darah yang dibentuk oleh system kekebalan tubuh, untuk memerangi benda asing yang dianggap musuh, seperti racun, bakteri dan virus. Namun pada sindrom fosfolipid (senyawa berlemak yang terdapat dalam membran sel) sebagai musuh. Fosfolipid merupakan senyawa berlemak yang terdapat dalam membran sel, dan berperan dalam pembekuan darah. Pada saat terluka atau mengalami pendarahan, tubuh memproduksi fosfolipid. Agar jumlahnya tidak berlebihan, antibody juga memproduksi antifosfolipid.azka berenang

Namun sayangnya, pada sindrom darah kental tubuh kita salah perhitungan. Tanpa kehadiran fosfolipid, antibody tetap memproduksi pasukan antifosfolipid untuk menyerang sel-sel tersebut. Akibatnya, darah menjadi sering mengalami pembekuan dalam pembuluh darah (thrombosis). Mekanisme yang sering disebut autoimun tersebut umumnya terjadi pada sindrom darah kental yang disebabkan oleh faktor genetis dan hingga saat ini belum jelas penyebabnya, lanjut Dr Aru.

Sindrom darah kental ini tidak pandang bulu dalam memilih penderitanya. Anggapan bahwa sindrom darah kental yang juga dikenal sebagai sindrom Hughes (nama penemunya) banyak diderita oleh orang Amerika dan Eropa sudah tidak berlaku lagi, karena jumlah penderita di Asia meningkat tajam, di Indonesia angka pasti penderitanya belum ada, namun bisa dilihat dari semakin banyaknya penderita stroke di usia produktif, juga ibu muda yang keguguran, Dr Aru melanjutkan.

Sementara Andang Gunawan, ND, ahli terapi nutrisi, menganggap bahwa perilaku antibody yang abnormal tersebut bisa disebabkan oleh gangguan keseimbangan biokimia di dalam tubuh. “sekarang ini, pola makan kita cenderung menyukai makanan cepat saji, serba instan dan diproses”. Makanan-makanan semacam itu mengandung bahan kimia yang tidak diperlukan tubuh dan akan diperlakukan sebagai racun. Antibody akan menganggapnya sebagai musuh yang harus dibasmi. Bila dikonsumsi secara berlebihan, antibodipun bekerja superkeras untuk mengimbangi. Saat jumlahnya sudah melebihi keseimbangan yang diperlukan, sel-sel darah putih ini justru dapat berbalik menyerang kekebalan tubuh.

Gejala menipu, sering diungkapkan saat membahas tentang gejala yang muncul pada sindrom darah kental. Sehingga kita perlu lebih berhati-hati, jangan meremehkan sakit kepala, kerontokan rambut, sulit konsentrasi, kesemutan, dan kulit mudah memar. Gejala-gejala itu bisa merupakan sinyal adanya sindrom darah kental atau selain disebut sindrom Hughes juga disebut sebagai sindrom antifosfolipid (APS), tetapi ada juga yang menyebut sindrom ACA (anticardiolipin antibody).

Darah yang mengental dapat menyesaki pembuluh darah, akibatnya aliran darah keseluruh tubuh menjadi terhambat dan sebagai efeknya pasokan oksigen dan zat makanan yang diperlukan tubuh menjadi terganggu. Dan keadaan inilah yang menyebabkan datangnya berbagai gangguan penyakit, mulai dari migren, keguguran berulang, gangguan ginjal, penyumbatan paru-paru, serangan jantung, stroke, tuli, buta mendadak dan masih banyak lagi, kata Dr Aru.Ada banyak aspek harus dilakukan untuk mengatasi sindrom ini, yang tujuannya untuk mengencerkan darah ketingkat normal sehingga tidak menyebabkan gangguan yang lebih parah.

salad barDyah Pratitasari dalam artikelnya di majalah Nirmala menulis bahwa selain mengkonsumsi obat secara teratur, beberapa hal mutlak dilakukan agar pengobatan berjalan efektif, antara lain:

  • Benahi pola makan
  • Banyak minum air putih
  • Hindari makanan diproses
  • Batasi konsumsi karbohidrat olahan
  • Perhatikan cara memasak makanan
  • Olahraga teratur
  • Tinggalkan rokok
  • Sering-sering refreshing

Agar terhindar dari sindrom yang tidak kita inginkan, mari kita benahi pola hidup kita.

14 respons untuk ‘Sindrom darah kental? Apaan tuch……

  1. Dyah Pratitasari September 9, 2009 / 9:40 am

    terimakasih untuk mengutip artikel dari majalah Nirmala. Semoga bermanfaat… 🙂

    • purwatiwidiastuti September 10, 2009 / 4:30 am

      iya mbak prita. ma kasih juga ya, boleh ngutip artikel dan ga dimarahin ama mbak prita….btw,aku pembaca setia majalah nirmala…tapi ga pernah dapat buku tuch, sampai bosan kirim kuponnya…oya, mo beli edisi lama koq agen di yogya ga bisa nyediaian, kenapa ya???hehehe…..

  2. Isty Oktober 6, 2009 / 5:40 am

    Dear Mba Pur,

    Saya mau info juga, obatnya bisa dengan meditasi karena dengan meditasi sel2 dalam tubuh yang jumlahnya tak terhitung bisa dapat di remajakan kembali.

    Dan penyebab kematian no 1 d dunia adl stress n depresi, solusinya ya meditasi, bukan hanya sehat tapi pikiran kita pun akan tenang.

  3. Dyah Pratitasari Oktober 21, 2009 / 7:22 am

    hai, Mbak.. maaf baru baca nih. Kenapa harus marah? seneng dong artikel kami disebarluaskan. Yang penting sumbernya tetap dicantumkan.

    Edisi lama memang nggak didistribusikan ke agen, tapi bisa diperoleh dengan langsung menghubungi divisi marketing (Jessy) di (021) 74711551 ext.418.

    Tentang buku, ayo kirim lagi… mungkin rejekinya bulan depan? Hehehe… atau, mau nyoba kirim tulisan? Tips Sebelum Ke Dokter atau apaa, gitu?
    ditunggu ya 🙂

    salam,

  4. purwati Oktober 21, 2009 / 7:35 am

    oooo…gitu ya, pantes agennya tak paksa untuk mesenin jua ga mau.
    aku pingin nulis, tapi gimana dan kemana ngirimnya?
    txs infonya mbak dyah.

  5. eko Desember 1, 2010 / 3:30 am

    selain tersebut d atas, kl org islam, sholat n dzikir juga bagus kok, malah lebih ampuh drpd meditasi.

    • purwatiwidiastuti Desember 4, 2010 / 12:54 pm

      ma kasih mas eko masukannya. saya stuju dengan pendapat as eko

  6. bosa Juni 2, 2012 / 12:57 am

    ulasan-nya bagus banget thx uda nambah wawasan sy, klo boleh sy tambahkan ada obat herbal yg d temukan oleh orang indonesia asli dan bahan bakunya jg asli indonesia, nama produknya Orimaru (www.Globalinex.com). trima kasih.

    • purwatiwidiastuti Juni 4, 2012 / 12:34 am

      bosa,
      trima kasih tambahan info tentang obatnya
      semoga bermanfaat buat yg membaca
      salam sehat

    • purwatiwidiastuti Januari 21, 2013 / 12:48 am

      jenita frisilia, chiethalive,
      terima kasih sudah menjadikan artikel ini sebagai bahan referensi tugas kuliah
      semoga sukses dan lulus dengan cumlaude
      salam sehat

    • purwatiwidiastuti Januari 21, 2013 / 12:43 am

      jenita frisilia, chiethalive,
      terima kasih sudah menjadikan artikel ini sebagai bahan referensi tugas kuliah
      semoga sukses dan lulus dengan cumlaude
      salam sehat

Tinggalkan komentar